Ini Dia 13 Larangan Saat Ihram Haji dan Umrah yang Wajib Diketahui!

larangan saat ihram haji dan umrah

Larangan saat ihram haji dam umrah. Salah satu momen paling sakral dalam perjalanan ibadah haji dan umrah adalah saat mengenakan ihram. Ketika jemaah sudah berniat ihram, berarti ia memasuki fase suci di mana setiap perilaku, ucapan, hingga pakaian memiliki aturan khusus. Pada masa ini, umat Islam diwajibkan untuk menjaga kesucian diri lahir dan batin serta menjauhi berbagai larangan ihram.

Larangan-larangan ini bukan tanpa alasan. Tujuannya adalah agar setiap jemaah benar-benar fokus pada ibadah, menjaga kekhusyukan, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi nilai pahala haji dan umrah. Melanggar larangan ini bahkan bisa menimbulkan konsekuensi berupa dam (denda ibadah) yang wajib dibayarkan.

Lalu, apa saja sebenarnya larangan ihram bagi laki-laki dan perempuan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Larangan saat ihram, Memakai Pakaian Berjahit (Khusus untuk Laki-Laki)

Selama berihram, laki-laki tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang berjahit seperti baju, celana, atau pakaian dalam. Sebagai gantinya, jemaah pria hanya memakai dua helai kain ihram: satu menutupi bagian bawah tubuh (izar) dan satu menutupi bagian atas (rida’).

Hal ini melambangkan kesetaraan di hadapan Allah bahwa semua manusia sama, tanpa status atau perbedaan sosial.

2. Menutup Kepala (Bagi Laki-Laki)

Laki-laki yang sedang ihram dilarang menutup kepala dengan benda apapun, seperti topi, sorban, atau kain. Namun, berteduh di bawah payung atau atap kendaraan tetap diperbolehkan selama tidak langsung menutupi kepala.

3. Menutup Wajah (Bagi Perempuan)

Perempuan dalam keadaan ihram tidak boleh menutup wajah dengan niqab atau cadar, serta tidak memakai sarung tangan. Namun, jika ada laki-laki non-mahram di sekitar, wanita boleh menurunkan ujung kerudungnya untuk menutupi wajah tanpa niat memakai niqab.

4. Memakai Wewangian

Setelah niat ihram, jemaah tidak boleh menggunakan parfum, minyak wangi, atau sabun beraroma baik di tubuh maupun pakaian. Wewangian hanya boleh dipakai sebelum berniat ihram, seperti yang dilakukan Rasulullah ﷺ.

5. Memotong Kuku

Memotong kuku selama ihram termasuk larangan. Kuku, rambut, dan bulu tubuh harus dibiarkan apa adanya hingga tahallul dilakukan. Ini menandakan kesabaran dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

6. Mencabut atau Memotong Rambut dan Bulu Tubuh

Larangan saat ihram Jemaah tidak diperkenankan memotong, mencabut, atau mencukur rambut dan bulu di tubuh selama masa ihram. Hal ini melambangkan ketundukan total, menahan diri, dan menjaga kesempurnaan ibadah hingga tahallul.

7. Larangan saat ihram haji dan umrah Berburu atau Membunuh Binatang Darat

Salah satu larangan penting dalam ihram adalah membunuh atau berburu hewan darat, baik untuk dimakan maupun tidak. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 95:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang berihram…”

Namun, membunuh hewan berbahaya seperti ular atau kalajengking tetap diperbolehkan demi keselamatan diri.

8. Melamar atau Menikah

Selama berihram, jemaah tidak boleh melakukan akad nikah, baik sebagai mempelai maupun wali atau saksi. Tujuan utamanya adalah agar fokus ibadah tidak tercampur dengan urusan duniawi.

9. Berhubungan Suami Istri

Hubungan suami istri selama ihram sangat dilarang. Melakukannya bisa membatalkan ibadah haji atau umrah jika terjadi sebelum tahallul awal. Oleh karena itu, pasangan suami istri perlu menjaga diri dan niat selama di tanah suci.

10. Bersentuhan dengan Syahwat

Selain hubungan fisik, bersentuhan dengan niat syahwat atau bercumbu juga termasuk pelanggaran ihram. Larangan ini menjaga kemurnian niat ibadah agar tetap tulus hanya karena Allah SWT.

11. Memakai Alas Kaki yang Menutupi Mata Kaki (Untuk Laki-Laki)

Jemaah pria tidak diperkenankan mengenakan sepatu tertutup. Alas kaki ihram sebaiknya terbuka di bagian atas dan tidak menutupi mata kaki maupun tumit, seperti sandal.

12. Berburu atau Mengambil Barang di Tanah Haram

Selain tidak boleh berburu, jemaah juga tidak diperkenankan menebang atau mencabut tanaman yang tumbuh di tanah haram Makkah. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian tanah tersebut.

13. Bertengkar atau Mengucapkan Kata Kasar

Ibadah haji dan umrah bukan sekadar ritual, tapi juga latihan spiritual untuk menahan emosi. Karena itu, jemaah dilarang bertengkar, berdebat, atau mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 197:

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu untuk berhaji, maka tidak boleh rafats (kata-kata keji), fusuq (maksiat), dan jidal (bertengkar) selama haji.”

Mengapa Larangan saat ihram Ini Harus Ditaati?

Setiap larangan ihram memiliki makna mendalam. Tujuannya bukan membatasi kebebasan, tetapi membentuk keikhlasan, kesabaran, dan ketundukan kepada Allah SWT. Dengan mematuhi larangan-larangan tersebut, jemaah belajar menahan hawa nafsu dan menjaga adab selama beribadah di tanah suci.

Melanggar salah satu larangan ini bisa menimbulkan konsekuensi berupa dam atau denda. Namun, yang lebih penting dari sekadar denda adalah menjaga kesucian niat dan kesempurnaan pahala ibadah.

Berihram bukan hanya mengenakan kain putih semata, tetapi juga tentang kesiapan hati untuk menjalani ibadah dengan sepenuh keikhlasan. Dengan memahami dan menghindari 13 larangan ihram di atas, setiap jemaah dapat melaksanakan haji dan umrah dengan lebih tenang, khusyuk, dan penuh makna.

Ingatlah, menjaga larangan ihram adalah bagian dari menjaga kehormatan diri di hadapan Allah SWT

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *