
Kota Madinah Al-Munawwarah adalah salah satu tempat paling suci dalam Islam setelah Makkah. Di sinilah Rasulullah ﷺ membangun masyarakat Islam pertama, menyebarkan dakwah, dan meninggalkan warisan spiritual yang abadi. Bagi setiap jamaah haji atau umrah, mengunjungi Madinah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati penuh ketenangan, rasa syukur, dan kerinduan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Selama berada di Madinah, jamaah tidak hanya berziarah, tetapi juga dapat melakukan berbagai ibadah istimewa yang penuh pahala dan keberkahan. Mulai dari salat di Masjid Nabawi, berdoa di Raudhah, hingga menapaktilasi perjuangan para sahabat di Jabal Uhud.
1. Salat di Masjid Nabawi
Ibadah paling utama yang dilakukan di Madinah adalah salat di Masjid Nabawi. Masjid ini merupakan masjid kedua yang paling mulia setelah Masjidil Haram. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Salat di masjidku ini lebih utama seribu kali dibanding salat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Salat di Masjid Nabawi menjadi amalan yang sangat dianjurkan, baik salat wajib maupun salat sunnah. Jamaah yang berkesempatan menunaikan salat di sana akan merasakan suasana penuh ketenangan, diiringi aroma wewangian khas dan lantunan ayat suci yang menentramkan jiwa.
Masjid Nabawi juga menjadi tempat untuk memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an, terutama bagi mereka yang ingin meraih ketenangan batin dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Berdoa di Raudhah
Di dalam Masjid Nabawi terdapat Raudhah, area istimewa yang disebut oleh Rasulullah ﷺ sebagai taman surga. Letaknya berada di antara rumah beliau dan mimbarnya. Nabi bersabda:
“Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Raudhah menjadi tempat mustajab untuk berdoa. Jamaah yang berkesempatan masuk ke Raudhah dianjurkan memperbanyak doa, istighfar, dan salat sunnah dua rakaat. Karena keterbatasan ruang dan banyaknya jamaah, biasanya pengelola Masjid Nabawi mengatur waktu khusus bagi jamaah pria dan wanita untuk masuk ke area ini.
Setiap detik di Raudhah adalah anugerah. Hati terasa tenang, air mata sering menetes tanpa disadari, dan doa mengalir dengan penuh harapan kepada Allah SWT.
3. Ziarah ke Makam Rasulullah ﷺ
Berziarah ke makam Rasulullah ﷺ adalah salah satu momen paling berkesan bagi setiap jamaah yang berkunjung ke Madinah. Makam beliau berada di dalam kompleks Masjid Nabawi, tepat di bawah kubah hijau yang terkenal di seluruh dunia.
Adab dalam berziarah sangat penting untuk dijaga. Jamaah hendaknya tidak berlebihan, tidak memohon langsung kepada Nabi, melainkan mengucapkan salam dengan penuh hormat:
“Assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh.”
Setelah itu, dianjurkan juga untuk menyampaikan salam kepada dua sahabat mulia yang dimakamkan di samping beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Ziarah ini bukan sekadar tradisi, tetapi bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah ﷺ serta pengingat akan perjuangan beliau dalam menegakkan Islam.
4. Mengunjungi Masjid Quba Madinah
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah ﷺ setelah hijrah dari Makkah ke Madinah. Keutamaan masjid ini sangat besar, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
“Barang siapa berwudhu di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba dan salat dua rakaat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.”
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Masjid ini terletak sekitar 3 km dari Masjid Nabawi. Banyak jamaah yang menyempatkan waktu berkunjung untuk salat sunnah dua rakaat di dalamnya. Selain nilai pahalanya besar, Masjid Quba juga memiliki nuansa sejarah yang kental menjadi simbol awal terbentuknya komunitas Muslim di Madinah.
5. Ziarah ke Makam Baqi’
Makam Baqi’ adalah kompleks pemakaman yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Di sinilah dimakamkan lebih dari 10.000 sahabat Nabi, termasuk keluarga beliau seperti Sayyidah Aisyah, Fatimah Az-Zahra (menurut sebagian riwayat), dan para istri Rasulullah lainnya.
Rasulullah ﷺ sendiri sering berdoa di Baqi’, sebagaimana sabdanya:
“Aku diperintahkan untuk memohonkan ampun bagi penghuni Baqi’.”
(HR. Muslim)
Berziarah ke Baqi’ mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan kefanaan hidup. Tidak ada kemegahan di sana, hanya hamparan tanah dan ketenangan yang mengingatkan jamaah untuk memperbanyak amal dan doa bagi diri sendiri serta kaum Muslimin yang telah wafat.
6. Menapaktilasi Jabal Uhud Madinah

Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan ketika di Madinah adalah Jabal Uhud, gunung bersejarah tempat terjadinya Perang Uhud antara pasukan Muslim dan kaum Quraisy.
Di sinilah gugur para syuhada, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah ﷺ. Rasulullah bersabda:
“Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencintainya.”
(HR. Bukhari)
Berziarah ke Jabal Uhud bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga sarana memperdalam keimanan. Di tempat ini, jamaah biasanya berdoa untuk para syuhada, merenungi makna perjuangan, serta mengambil pelajaran dari keteguhan iman para sahabat yang rela berkorban demi Islam.
7. Mengunjungi Masjid Qiblatain
Masjid Qiblatain memiliki sejarah unik karena di sinilah peristiwa perubahan arah kiblat terjadi dari Baitul Maqdis (Yerusalem) ke Ka’bah di Makkah.
Peristiwa ini menunjukkan ketaatan umat Islam terhadap wahyu Allah SWT. Kini, Masjid Qiblatain menjadi tempat bersejarah yang sering dikunjungi jamaah untuk salat sunnah dan mengenang ketaatan generasi awal Islam terhadap perintah Allah.
Madinah bukan hanya kota bersejarah, tetapi juga kota penuh rahmat dan kedamaian. Setiap langkah di tanahnya mengandung pahala, setiap ibadah di dalamnya membawa keberkahan. Dari Raudhah yang disebut taman surga, hingga Jabal Uhud yang menyimpan kisah pengorbanan, semua menjadi pengingat akan keagungan iman dan cinta kepada Rasulullah ﷺ.
Bagi jamaah yang datang ke Madinah, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah, berdoa, dan memperbanyak amal saleh. Karena setiap detik di kota ini adalah anugerah yang tak ternilai
