Panduan Lengkap Tata Cara Sa’i

Tata cara sa;i

Sa’i merupakan salah satu rukun penting dalam ibadah haji dan umrah. Ibadah ini dilakukan dengan berjalan bolak-balik antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh putaran. Sa’i bukan sekadar berjalan, tetapi mengandung makna sejarah, ketakwaan, dan keteladanan dari perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk Nabi Ismail.

Artikel ini menyajikan panduan tata cara sa’i secara lengkap, berdasarkan sumber-sumber syariat seperti Al-Qur’an, hadis Rasulullah ﷺ, ijma’ ulama, dan pendapat fuqaha klasik maupun kontemporer.

1. Dasar Syariat Sa’i: Perintah dari Al-Qur’an

Ibadah sa’i secara langsung disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya untuk mengerjakan sa’i antara keduanya.”

QS. Al-Baqarah: 158

Ayat ini merupakan dalil wajibnya sa’i, menurut kesepakatan mayoritas ulama.

Menurut ijma’ ulama:

Para ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali sepakat bahwa sa’i merupakan rukun ibadah haji dan umrah, sehingga tidak sah ibadahnya tanpa melakukannya.

2. Dasar Sa’i dari Hadis Nabi ﷺ

Banyak riwayat sahih yang menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad ﷺ melakukan sa’i.

Di antaranya:

“Lalu Nabi ﷺ keluar menuju Shafa. Ketika mendekatinya beliau membaca: ‘Inna ash-Shafa wal-Marwata min sya’aairillah…’ lalu bersabda: ‘Aku memulai dari Shafa, sebagaimana Allah memulai darinya.’”

HR. Muslim

Dalam hadis lain:

“Ambillah dariku tata cara manasik kalian.”

HR. Muslim

Ini menunjukkan bahwa tata cara sa’i harus mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ.

3. Persiapan Sebelum Sa’i

Sebelum memulai sa’i, pastikan beberapa hal berikut:

1. Telah melakukan thawaf

Sa’i dilakukan setelah thawaf, baik thawaf umrah maupun thawaf ifadhah.

2. Dalam keadaan suci (menurut sebagian ulama)

Mayoritas ulama Syafi’i dan Hanbali menganjurkan suci dari hadas. Namun ulama Hanafi membolehkan sa’i dalam keadaan tidak berwudhu.

3. Berada di area Mas’a (koridor sa’i)

Tempat ini telah ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Arab Saudi dan mengikuti batas syariat Shafa dan Marwah yang asli.

4. Tata Cara Sa’i yang Benar (7 Putaran)

Berikut langkah-langkah sa’i sesuai tuntunan Nabi ﷺ.

Langkah 1: Naik ke Bukit Shafa

Sa’i dimulai dari Bukit Shafa, bukan Marwah.

Ketika menuju Shafa, bacalah ayat:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

Lalu membaca:

أبدأُ بما بدأ الله به

“Aku mulai dengan apa yang Allah mulai darinya.”

Setelah itu naiklah ke atas Shafa hingga Ka’bah terlihat (atau menghadap ke arah Ka’bah jika tidak terlihat).

Langkah 2: Berdoa di Atas Shafa

Saat sudah di Shafa, Nabi ﷺ berdiri menghadap Ka’bah, mengangkat tangan, dan berdoa:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Lalu mengulang doa ini sebanyak tiga kali, sambil berdoa di antaranya sesuai hajat masing-masing.

(HR. Muslim)

Langkah 3: Berjalan dari Shafa ke Marwah

Turun dari Shafa, lalu berjalan menuju Marwah dengan tenang dan khusyuk.

Di area lampu hijau (jalur hijau):

Laki-laki dianjurkan berlari kecil (harwala).

Perempuan tetap berjalan biasa.

Amalan ini mengikuti jejak perjuangan Siti Hajar.

Langkah 4: Tiba di Marwah dan Berdoa

Ketika sampai di Marwah:

  • Naik ke tempat yang disunnahkan (atau cukup menghadap kiblat jika ramai).
  • Membaca doa yang sama seperti di Shafa.
  • Mengangkat tangan, berdoa, bertakbir, dan bertahmid.

Ini menandai selesainya putaran pertama.

5. Melanjutkan Sa’i Hingga 7 Putaran

Sa’i dilakukan sebanyak tujuh putaran, yaitu:

  1. Shafa → Marwah (putaran 1)
  2. Marwah → Shafa (putaran 2)
  3. Shafa → Marwah (putaran 3)
  4. Marwah → Shafa (putaran 4)
  5. Shafa → Marwah (putaran 5)
  6. Marwah → Shafa (putaran 6)
  7. Shafa → Marwah (putaran 7)

Sa’i selalu dimulai di Shafa dan diakhiri di Marwah.

5. Doa-doa Selama Sa’i

Tidak ada doa khusus yang diwajibkan selama berjalan, tetapi jamaah boleh membaca:

  • doa apa pun,
  • zikir,
  • istighfar,
  • shalawat,
  • atau membaca Al-Qur’an.

Yang penting adalah menjaga kekhusyukan dan menghadirkan rasa syukur atas nikmat Allah.

6. Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Sa’i

Beberapa hal yang sering salah dilakukan jamaah:

1. Mengira 1 kali bolak-balik = 1 putaran

Ini salah.

Kebenarannya: 1 kali jalan = 1 putaran.

2. Memulai sa’i dari Marwah

Ini tidak sah karena Rasulullah ﷺ memulai dari Shafa.

3. Mengabaikan area hijau

Laki-laki sunnah berlari kecil, sesuai hadis riwayat Bukhari.

4. Berdesakan atau memaksakan diri

Sa’i adalah ibadah, bukan perlombaan.

7. Hukum Sa’i Menurut Empat Mazhab

Mazhab Syafi’i & Hanbali:

Sa’i adalah rukun haji dan umrah. Tanpa sa’i, ibadah tidak sah.

Mazhab Maliki:

Sa’i adalah rukun, namun boleh ditunda setelah tahallul.

Mazhab Hanafi:

Sa’i adalah wajib, bukan rukun. Jika tertinggal, wajib membayar dam.

Mayoritas ulama (jumhur) menganggap sa’i adalah rukun yang harus dikerjakan.

8. Hikmah & Makna Spiritual Sa’i

Sa’i bukan sekadar berjalan. Ia mengandung pelajaran besar:

1. Keteladanan Siti Hajar

Keteguhan seorang ibu yang yakin pada Allah meski tidak melihat solusi di depan mata.

2. Tawakkal dan usaha

Allah tidak menurunkan air Zamzam sebelum Siti Hajar berusaha sekuat tenaga.

3. Menyatukan umat Islam

Setiap jamaah kaya, miskin, pejabat, rakyat melakukan gerakan yang sama.

4. Bukti bahwa pertolongan Allah datang setelah usaha

Air Zamzam muncul tepat ketika ikhtiar dilakukan secara maksimal.

Sa’i merupakan ibadah penuh makna yang memiliki dasar kuat dari Al-Qur’an, hadis Nabi ﷺ, dan ijma’ ulama. Tata caranya telah dicontohkan dengan jelas oleh Rasulullah ﷺ, mulai dari naik ke Shafa, berjalan menuju Marwah, berlari kecil di area hijau, hingga menyempurnakan tujuh putaran.

Dengan memahami panduan lengkap ini, jamaah dapat melaksanakan sa’i dengan benar, khusyuk, dan sesuai tuntunan syariat. Semoga Allah menerima setiap langkah kita dan memberikan keberkahan dalam ibadah haji dan umrah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *