Bukan Wajib, Tapi Penting: Mengapa Sunnah Umrah Begitu Dianjurkan?

sunnah umrah

Antara Sah, Sempurna, dan Mabrur

Setiap Muslim yang menunaikan ibadah Umrah pasti mendambakan gelar Mabrur (diterima). Untuk mencapai sahnya ibadah, kita wajib melaksanakan Rukun Umrah. Namun, untuk mencapai kesempurnaan dan limpahan pahala, kita dianjurkan melaksanakan Sunnah Umrah.

Sunnah adalah segala sesuatu yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun tidak wajib dan Umrah tetap sah tanpanya, mengamalkan sunnah adalah kunci untuk meneladani Rasulullah, menambal kekurangan yang terjadi, dan melipatgandakan ganjaran di sisi Allah SWT.

Lantas, mengapa mengamalkan Sunnah Umrah menjadi begitu penting, meskipun status hukumnya bukan wajib? Jawabannya terletak pada kesempurnaan dan spiritualitas ibadah.

Artikel ini akan mengupas tuntas amalan-amalan sunnah utama dalam Umrah yang wajib Anda ketahui dan amalkan.

Sunnah Sebelum dan Saat Memulai Ihram: Kesiapan Fisik dan Spiritual

Fase Ihram adalah gerbang masuk menuju ibadah Umrah. Persiapan sebelum memasuki gerbang ini sangat ditekankan dalam sunnah.

1. Sunnah umrah Mandi Ihram (Mandi Sunnah)

Amalan sunnah yang pertama adalah mandi sebelum berihram. Mandi sunnah ini dikerjakan sebelum pergi ke Miqat dan berihram, bersihkan tubuh sampai tidak ada kotoran yang menempel.

Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri secara fisik dan menyucikan niat secara spiritual. mandi ihram ini dilakukan seperti mandi junub. Bagi wanita, mandi ini tetap dianjurkan meskipun sedang dalam keadaan haid, sebagai bentuk kesiapan fisik untuk beribadah.

2. Sunnah umrah Memakai Wangi-wangian Sebelum Ihram

Rasulullah SAW sangat menyukai wewangian, dan ini menjadi anjuran kuat sebelum niat Ihram dikumandangkan.

Mengutip buku Haji & Umroh for Woman oleh Dani, dkk (2015), memakai wewangian termasuk sunnah dalam melaksanakan umroh. Namun, wewangian hanya boleh dikenakan sebelum niat Ihram.

  • Bagi laki-laki dianjurkan memakai minyak wangi ke tubuh, rambut, dan jenggot.
  • Sedangkan bagi wanita boleh menggunakan wewangian yang aromanya tidak semerbak (tidak menarik perhatian, dan hanya tercium oleh dirinya sendiri atau mahramnya).

3. Pakaian Ihram dan Pelafalan Niat di Miqat

Meskipun niat Ihram adalah Rukun, cara memakai pakaian dan melafalkan niat adalah Sunnah:

  • Pakaian Ihram: Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lembar kain berwarna putih. Satu lembar kain dililitkan layaknya sarung, sedangkan lembar satunya digunakan sebagai selendang yang menutup pundak. Bagi wanita, pakaian yang digunakan untuk ihram harus menutup tubuh dan tidak menampakkan lekuk tubuh (kecuali wajah dan telapak tangan).
  • Melafalkan Niat Ihram di Miqat: Melafalkan niat secara lisan (meskipun niat di hati yang utama) di Miqat adalah sunnah. Setelah melafalkan niat, jamaah secara resmi terikat oleh larangan Ihram.

Sunnah umrah di Sepanjang Perjalanan: Kalimat Pengagungan Allah

Setelah niat Ihram dilafalkan, perjalanan spiritual jamaah dipenuhi dengan pengagungan kepada Sang Pencipta.

4. Membaca Kalimat Talbiyah Berulang-ulang

Talbiyah adalah syiar utama selama masa Ihram. Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum mengucap talbiyah ialah sunnah muakkad (sangat dianjurkan), sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Talbiyah dibaca keras oleh laki-laki (sedangkan wanita membacanya pelan) mulai dari Miqat hingga menjelang dimulainya Tawaf di Ka’bah.

Kalimat Talbiyah: Labbaik Allāhumma labbaik, labbaika lā syarīka laka labbaik. Innal ḥamda wan ni’mata laka wal mulk, lā syarīka lak. (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).

Sunnah umrah di Masjidil Haram dan Sekitarnya: Adab Bertamu

Tiba di Makkah dan Masjidil Haram memiliki adab khusus yang bila dilaksanakan akan menambah pahala berlipat ganda.

5. Berdoa saat Memasuki Kota Mekkah

Adalah sunnah bagi jamaah untuk memanjatkan doa khsus saat memasuki batas Tanah Haram, sebagai bentuk permohonan keselamatan dan penjagaan dari api neraka.

Doa yang perlu dibaca yaitu sebagai berikut:

“Allahumma haadza haramuka wa amnuka fa harrim lahmii wa damii wa syar’rii wa basyarii ‘alan naari. Wa aaminii min adzabika yauma tab’atsu ‘ibaadaka waj’alnii min auliyaaika wa ahli thaa’tika.”

Artinya: “Ya Allah. Kota ini adalah tanah haram-Mu dan tempat yang aman. Maka hindarkanlah daging, darah, rambut dan kulitku dari neraka. Anugerahkanlah kepadaku keamanan dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hambamu. Jadikanlah aku termasuk orang-orang yang dekat dan taat kepada-Mu.”

6. Membaca Doa Melihat Ka’bah

Momen pertama kali melihat Ka’bah adalah saat yang paling mustajab untuk berdoa. Sunnah menganjurkan kita untuk memuji dan memohon keberkahan untuk Ka’bah itu sendiri.

Doa melihat Ka’bah yaitu sebagai berikut:

“Allahumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta’dzîman wa takrîman wa mahâbatan wa zid man syarafahu wa karamahu mim man hajjahu awi’tamarahu tasyrîfan watakrîman wata’dzhîman wabirran.”

Artinya: “Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan.”

7. Sunnah umrah Mencium atau Menyentuh Hajar Aswad

Amalan ini dilakukan di awal setiap putaran Tawaf. Ini adalah bentuk ittiba’ (meneladani) Rasulullah SAW.

Amalan sunnah yang selanjutnya adalah mencium Al-Hajarul Aswad. Namun, mengingat kondisi padatnya jamaah, sunnah ini diberikan alternatif: Jika dirasa tidak memungkinkan, maka cukup sentuhlah dengan tangan, lalu cium tangan yang digunakan untuk menyentuh tersebut (jika menggunakan tongkat atau benda lain, sentuh Hajar Aswad, lalu cium benda tersebut). Jika tidak memungkinkan sama sekali, cukup beri isyarat dengan tangan.

8. Shalat di Hijir Ismail

Hijir Ismail, area setengah lingkaran di luar Ka’bah, adalah bagian dari Ka’bah itu sendiri. Shalat di dalamnya dihitung seperti shalat di dalam Ka’bah.

Aisyah Ra, pernah berkata, “Dulu aku ingin sekali masuk ke Baitullah dan sholat di dalamnya, maka Rasulullah Saw menarik tanganku dan membawaku masuk ke dalam Hijir sambil berkata, ‘Jika engkau ingin masuk ke dalam Ka’bah, maka sholatlah di sini (Hijir Ismail) karena ini adalah bagian dari Ka’bah. Kaummu menguranginya saat membangunnya kembali.” (HR An Nasa’i).

Shalat sunnah dua rakaat di area ini adalah kesempatan emas yang sangat dianjurkan.

Keberkahan Air Zamzam

Setelah seluruh rangkaian rukun (Ihram, Tawaf, Sa’i, Tahallul) selesai, terdapat satu sunnah penutup yang mengandung keberkahan luar biasa.

9. Minum Air Zamzam

Air Zamzam bukan sekadar air biasa, melainkan air yang memiliki keistimewaan dan keberkahan yang telah diakui sejak zaman Nabi Ismail AS.

Amalan yang satu ini jangan sampai terlewatkan karena meminum air zam-zam akan memberikan banyak keberkahan, baik untuk kesehatan maupun spiritualitas. Dianjurkan untuk meminumnya sambil duduk sesuai ajaran Rasulullah dan membaca doa khusus. Nabi SAW bersabda: “Air Zamzam itu tergantung niat yang meminumnya.” (HR Ibnu Majah).

Nilai Penting di Balik Sunnah

Melaksanakan Sunnah Umrah berarti menunjukkan kecintaan mendalam kepada Rasulullah SAW dan menghargai detail-detail kecil dalam ibadah. Sunnah tidak hanya melengkapi Rukun, tetapi juga berfungsi sebagai penguat spiritual dan penambah berat timbangan amal.

Dengan mengamalkan Sunnah Umrah ini, ibadah Anda akan terhindar dari kekurangan dan insya Allah mengantarkan Anda menuju predikat Umrah yang Mabrur.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *