Amalan Yang Memiliki Keutamaan Kenapa Harus Tau ?

Amalan yang memiliki Keutamaan

Mengunjungi Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah atau haji adalah nikmat agung yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Karena itu, sangat tidak layak bagi seseorang menyia-nyiakan kesempatan beribadah di tempat yang penuh kemuliaan ini. Banyak amalan shalih memiliki fadhilah besar, namun seringkali terlewatkan oleh sebagian jamaah umrah maupun haji di Makkah dan Madinah.

Berikut beberapa amalan yang memiliki keutamaan besar dan mudah dikerjakan, berdasarkan dalil yang sahih serta referensi terpercaya:

1. Menjaga Shalat Wajib Berjamaah di Masjidil Haram

Hendaknya seorang jamaah selalu berusaha menjaga shalat berjamaah di Masjidil Haram, karena keutamaannya sangat besar. Satu shalat di Masjidil Haram lebih utama dari 100.000 shalat di masjid lainnya selain Masjid Nabawi.

Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

عن جابر رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إلَّا المَسْجِدَ الحَرَامَ، وَصَلاةٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ». أخرجه أحمد وابن ماجه

“Shalat di masjidku lebih utama dari seribu shalat di selainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu shalat di tempat lain.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Karena itu, sangat merugi bila seseorang yang berada di Makkah menyia-nyiakan kesempatan shalat berjamaah di Masjidil Haram.

2. Memperbanyak Thawaf Sunnah (Thawaf Tathawwu’)

Selama berada di Makkah, dianjurkan memperbanyak thawaf tathawwu’, karena thawaf hanya dapat dilakukan di Masjidil Haram, tidak di tempat lain. Setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf, dianjurkan melaksanakan dua rakaat shalat sunnah ba’da thawaf.

Sebagaimana hadits berikut:

(الطَّوَافُ حَوْلَ الْبَيْتِ مِثْلُ الصَّلَاةِ إِلَّا أَنَّكُمْ تَتَكَلَّمُونَ فِيهِ، فَمَنْ تَكَلَّمَ فِيهِ فَلَا يَتَكَلَّمَنَّ إِلَّا بِخَيْرٍ.)

“Thawaf mengelilingi Ka’bah itu seperti shalat, hanya saja kalian boleh berbicara di dalamnya. Namun barang siapa berbicara, hendaklah berbicara yang baik.”

(HR. At-Tirmidzi, sebagian redaksi riwayat)

Thawaf sunnah adalah amalan ringan namun memiliki pahala besar yang seringkali terlewatkan oleh jamaah.

3. Berdzikir Setelah Shalat Subuh Hingga Terbit Matahari (Syuruq)

Setelah melaksanakan shalat Subuh di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, atau masjid lainnya, dianjurkan tetap duduk di tempat shalat sambil berdzikir hingga matahari terbit tinggi setinggi satu tombak.

Dalilnya adalah hadits Jabir bin Samurah:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَلَّى الْفَجْرَ جَلَسَ فِي مُصَلَّاهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَسَنًا.

“Nabi Muhammad ﷺ apabila selesai shalat Subuh, beliau duduk di tempat shalatnya hingga matahari terbit dengan terang.”

(HR. Muslim, no. 670)

Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa setelah matahari terbit, Nabi ﷺ berdiri dan tidak disebutkan beliau melakukan shalat.

Adapun hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi dari Anas mengenai pahala seperti haji dan umrah sempurna bagi yang duduk berdzikir hingga syuruq lalu shalat dua rakaat hadis ini dhaif (lemah) dan dilemahkan oleh para ahli hadits, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah.

Wallahu ta’ala a’lam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *