
Masjid Nabawi di Madinah adalah salah satu tempat paling mulia dalam Islam. Masjid ini dibangun langsung oleh Rasulullah ﷺ dan menjadi salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi secara khusus. Tidak hanya salat di dalamnya yang memiliki keutamaan besar, bahkan setiap langkah kaki yang diayunkan menuju Masjid Nabawi tercatat sebagai ibadah agung di sisi Allah. Artikel ini menjelaskan keutamaan tersebut secara jelas dan berdasarkan riwayat terpercaya.
Mengapa Begitu Mulia?
Masjid Nabawi adalah masjid kedua paling suci setelah Masjidil Haram. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa salat di dalamnya memiliki keutamaan yang sangat besar. Keutamaan ini tidak hanya terletak pada salatnya saja, tetapi juga pada perjalanan menuju masjid tersebut.
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa salat di Masjid Nabawi lebih utama daripada seribu salat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Kemuliaan tempat ini membuat setiap langkah menuju ke sana menjadi ibadah yang bernilai tinggi.
1. Setiap Langkah Kaki Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa
Datang ke masjid merupakan ibadah besar. Dalam hadits umum tentang orang yang berjalan menuju masjid, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa:
- Setiap langkah yang diayunkan akan menghapus dosa,
- Setiap langkah lain akan mengangkat derajat,
- Seseorang akan memperoleh pahala terus-menerus selama ia menuju masjid.
Kaum ulama menjelaskan bahwa jika langkah menuju masjid biasa saja memiliki pahala sebesar itu, maka langkah menuju Masjid Nabawi tentu lebih besar pahalanya karena ini memiliki keutamaan yang tidak dimiliki masjid lainnya.
Oleh karena itu, siapa pun yang berjalan baik dari hotel, dari pintu gerbang kota Madinah, atau dari jarak yang lebih jauh akan mendapatkan pahala yang tidak terhingga dari setiap tapak langkah yang ia ayunkan.
2. Langkah Menuju Masjid Nabawi Bernilai Ibadah Hingga Sampai Pulang
Salah satu keutamaan besar yang dijelaskan dalam hadits shahih adalah bahwa seseorang yang pergi menuju masjid akan terus mendapatkan pahala selama ia berada di perjalanan. Malaikat bahkan mendoakannya selama ia menunggu waktu salat berikutnya.
Ketika konsep ini diterapkan pada Masjid Nabawi, para ulama menegaskan bahwa:
- Pahala perjalanan menuju Masjid Nabawi akan dicatat sejak ia melangkah keluar dari tempat tinggalnya,
- Pahala terus mengalir hingga ia tiba di masjid,
- Pahala masih mengalir selama ia berada di masjid berzikir, salat, atau berdoa,
- Bahkan pahala tetap tercatat hingga ia kembali ke tempat tinggalnya.
Setiap langkahnya di jalan-jalan Madinah tercatat sebagai amal shaleh yang tidak sia-sia.
3. Perjalanan ke Masjid Nabawi Termasuk Ibadah yang Dianjurkan
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa tidak boleh melakukan perjalanan khusus (niat ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsha.
Ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju Masjid Nabawi sendiri adalah ibadah yang memiliki landasan syar’i. Karena itu, setiap langkah yang ditempuh dalam safar menuju masjid ini memiliki nilai ibadah yang besar:
- Langkah pertama saat meninggalkan rumah,
- Langkah ketika memasuki Madinah,
- Langkah menuju masjid untuk setiap salat,
- Langkah-langkah untuk berziarah ke Raudhah.
Semua dicatat sebagai amal dan dijaga oleh Allah.
4. Langkah Kaki Menuju Masjid Nabawi Mengandung Niat yang Besar
Para ulama menegaskan bahwa niat memiliki peran penting dalam menentukan nilai pahala.
Niat seseorang menuju Masjid Nabawi biasanya mencakup:
- Ingin mendapatkan pahala salat seribu kali lipat,
- Ingin berdoa di salah satu tempat paling mustajab di dunia, yaitu Raudhah,
- Ingin meneladani Rasulullah ﷺ,
- Ingin memperbanyak ibadah di tempat yang diberkahi.
Karena niatnya besar, langkah-langkahnya pun bernilai besar. Pahala itu bukan hanya dari gerakan fisik semata, tetapi dari niat yang menyertai setiap langkah.
5. Masjid Nabawi Adalah Tempat Turunnya Ketenangan dan Doa Malaikat
Dalam hadits shahih, Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa masjid adalah tempat yang dihadiri malaikat. Mereka mendoakan orang-orang yang:
- Datang ke masjid dengan tenang,
- Duduk menunggu salat,
- Berzikir atau membaca Al-Qur’an.
Jika ini berlaku untuk semua masjid, maka di sini, keutamaannya jauh lebih besar. Setiap langkah kaki menuju masjid ini berarti seseorang sedang mendekati salah satu titik bumi yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ketika seseorang mendekat kepada Allah, maka Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda. Maka tidak aneh jika ulama mengatakan bahwa pahala perjalanan menuju Masjid Nabawi termasuk amal yang sangat agung.
6. Langkah Menuju Raudhah Termasuk Langkah Menuju Surga
Raudhah adalah salah satu area yang disebut sebagai “taman dari taman-taman surga”. Ketika seseorang berjalan menuju Raudhah, berarti ia sedang menuju salah satu tempat yang luar biasa mulia di bumi.
Langkah menuju Raudhah berarti langkah menuju:
- tempat turunnya ketenangan,
- tempat berdoa yang mustajab,
- tempat ibadah yang dicintai Allah.
Karena itu, perjalanan langkah kaki menuju Raudhah mengandung keutamaan yang sangat besar.
7. Keutamaan Langkah Menuju Masjid Nabawi Dibalas Sesuai Kesulitan
Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa semakin sulit sebuah ibadah, semakin besar pahalanya. Jemaah yang berjalan jauh di terik Madinah, yang menembus keramaian, atau yang harus menunggu giliran masuk Raudhah, semuanya mendapatkan:
- pahala kesabaran,
- pahala perjalanan,
- pahala salat yang dilipatgandakan.
Semua itu tercatat dalam catatan amal, tidak ada satu langkah pun yang sia-sia.
Langkah kaki menuju Masjid Nabawi adalah amal yang sangat mulia. Setiap langkahnya menghapus dosa, mengangkat derajat, dan dicatat sebagai ibadah yang besar. Keutamaan ini berlandaskan hadits-hadits shahih yang menerangkan keutamaan masjid, keutamaan salat berjamaah, dan keutamaan bepergian ke salah satu dari tiga masjid suci.
Masjid Nabawi bukan sekadar tempat salat, tetapi tempat berlipat gandanya pahala, turunnya ketenangan, dan tempat doa yang mustajab. Karena itu, setiap langkah menuju masjid ini adalah langkah menuju rahmat Allah.
Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin memahami besarnya nilai ibadah di Masjid Nabawi dan manfaat dari setiap langkah yang diayunkan menuju tempat suci tersebut.
