
Bagi jutaan umat Islam yang melaksanakan ibadah umrah, Masjid Tana’im bukan sekadar masjid biasa. Masjid ini adalah gerbang miqat terdekat dari Masjidil Haram, menjadikannya lokasi bersejarah dan sangat vital, terutama bagi penduduk Makkah atau jamaah yang ingin melaksanakan umrah berulang (sunnah).
Memahami pentingnya Masjid Tana’im, yang juga dikenal sebagai Masjid Aisyah, adalah kunci untuk menjalankan ibadah umrah dengan sempurna dan sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.
Sejarah dan Status Hukum: Mengapa Tana’im Begitu Penting?
Masjid Tana’im terletak sekitar 7 hingga 8 kilometer di sebelah utara Masjidil Haram, di jalan menuju Madinah. Status Tana’im sebagai tempat miqat (tempat memulai niat ihram) tidak lepas dari kisah Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Asal Muasal Nama Masjid Aisyah
Masjid Tana’im lebih dikenal dengan sebutan Masjid Aisyah di kalangan jamaah. Pemberian nama ini didasarkan pada peristiwa bersejarah saat Haji Wada’ (haji perpisahan) Rasulullah ﷺ.
Diriwayatkan bahwa Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha sedang dalam keadaan haid saat melaksanakan haji. Setelah suci, beliau sangat ingin melaksanakan umrah secara terpisah.Tentu, berikut adalah versi ringkas dari paragraf tersebut:
Atas izin Rasulullah ﷺ, Sayyidah Aisyah meminta Abdurrahman bin Abu Bakar mengantarnya ke Tana’im untuk miqat dan berihram umrah. Peristiwa ini menjadi landasan hukum bahwa Tana’im adalah miqat yang sah bagi penduduk di dalam batas Tanah Suci (Haram).
Masjid Tana’im sebagai Miqat (Batas Ihram)
Dalam fiqih ibadah, terdapat dua jenis miqat: miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat). Masjid Tana’im termasuk dalam miqat makani, namun dengan status yang unik:
- Miqat Penduduk Makkah: Bagi siapa pun yang tinggal di Makkah (atau jamaah yang sudah berada di hotel Makkah), jika ingin melaksanakan umrah, mereka harus keluar dari batas tanah suci Haram (batas suci) untuk berihram. Masjid Tana’im adalah titik Hill (area di luar batas suci) yang paling dekat.
- Masjid Tana’im menjadi tujuan utama bagi jamaah yang ingin menunaikan umrah berkali-kali (multiple umrah). Di sana, jamaah mandi, berihram, dan berniat untuk umrah baru sebelum kembali ke Masjidil Haram.
Penting Diketahui: Jamaah yang datang dari luar Arab Saudi (seperti Indonesia) harus mengambil miqat di tempat yang telah ditentukan (seperti Yalamlam/Bandara King Abdul Aziz Jeddah) untuk umrah pertama. Masjid Tana’im hanya digunakan untuk umrah kedua dan seterusnya.
Momen Bersejarah yang Penuh Khusyuk
Perjalanan ke Masjid Tana’im sendiri adalah momen sakral yang membawa jamaah keluar sejenak dari hiruk pikuk kota Makkah menuju suasana yang lebih tenang untuk mempersiapkan niat.
- Penyucian Diri: Di Tana’im, jamaah mandi sunnah ihram, membersihkan diri secara fisik dan mental.
- Pengucapan Niat: Ini adalah puncak dari kunjungan ke Tana’im. Dengan menghadap kiblat, jamaah mengucapkan niat Labbaikallaahumma ‘Umratan (Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan umrah), sebuah momen spiritual yang menegaskan tekad untuk memulai ibadah.
- Pemandangan Masjid: Masjid Tana’im saat ini telah diperluas dan dilengkapi fasilitas modern untuk menampung ribuan jamaah, namun tetap mempertahankan arsitektur Islam yang indah, menjadi saksi bisu dari jutaan niat yang diucapkan setiap tahun.
Cara Menuju Masjid Tana’im
Akses menuju Masjid Tana’im sangat mudah. Jamaah biasanya menggunakan:
- Bus Umum atau Taksi: Ini adalah cara yang paling umum dan terjangkau, baik taksi resmi maupun taksi online.
- Bus Shuttle Hotel: Beberapa hotel di Makkah menyediakan layanan bus ke Tana’im selama musim ramai umrah.
Perjalanan singkat ini memberikan waktu bagi jamaah untuk merenungkan niat dan mempersiapkan hati untuk ritual tawaf yang akan segera dimulai.
Masjid Tana’im adalah titik awal dari jutaan ibadah umrah. Statusnya sebagai miqat terdekat dan keterkaitannya dengan sejarah Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha menjadikannya lokasi yang memiliki nilai spiritual tinggi. Kunjungan ke Tana’im adalah momen bersejarah bagi setiap jamaah, di mana niat suci umrah diresmikan, mengantar mereka kembali ke Masjidil Haram dengan bekal ihram yang sah dan hati yang lebih bersih.
