Masjid Al-Ghamamah Saksi Bisu Shalat Idul Fitri Pertama Rasulullah

Masjid Al-ghamamah

Sebuah Jejak Suci di Dekat Nabawi

Masjid Al-Ghamamah (dikenal juga Al-Mushalla), meskipun tak semegah Nabawi, memiliki kedudukan istimewa. Masjid ini adalah saksi pelaksanaan Shalat Idul Fitri pertama oleh Rasulullah ﷺ, yang dulunya merupakan tanah lapang terbuka sesuai sunnah Nabi.

1. Masjid Al-Mushalla: Tempat Kelahiran Shalat Ied Berjamaah

Setelah Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mulai meletakkan dasar-dasar syariat Islam, termasuk tata cara perayaan hari raya. Sebelum adanya masjid, umat Islam berkumpul di tanah lapang ini untuk melaksanakan shalat hari raya.

Masjid Al-Ghamamah merupakan lokasi historis di mana Shalat Idul Fitri pertama kali dilaksanakan secara berjamaah oleh umat Islam di bawah pimpinan Rasulullah ﷺ. Momen ini bukan sekadar ibadah, tetapi juga sebuah pernyataan persatuan dan kekuatan komunitas Muslim yang baru terbentuk di Madinah. Kebiasaan Rasulullah ﷺ untuk selalu melaksanakan shalat Id di tempat ini terus berlanjut hingga akhir hayat beliau.Shalat Id di lokasi terbuka ini menjadi sunnah, dan Khalifah Umar bin Khattab kemudian mendirikan masjid pertama di sana.

2. Mukjizat Awan (Al-Ghamamah) dan Shalat Istisqa

Meskipun terkenal sebagai tempat Shalat Id, nama masjid ini berasal dari sebuah mukjizat lain yang terjadi di lokasi yang sama, yaitu ketika Rasulullah ﷺ memimpin Shalat Istisqa (shalat memohon hujan).

Saat Madinah dilanda kekeringan yang parah, penduduk meminta Rasulullah ﷺ untuk mendoakan turunnya hujan. Beliau kemudian keluar ke lapangan ini dan memimpin shalat. Menurut riwayat, tak lama setelah beliau selesai berdoa, awan tebal datang dan hujan turun dengan lebat, seketika mengakhiri musim kemarau.

Al-Ghamamah berarti “Awan”, merujuk pada awan yang menaungi Nabi ﷺ dari panas saat shalat Id. Peristiwa ini menunjukkan keistimewaan dan kedudukan Rasulullah ﷺ di hadapan Allah SWT.

3. Evolusi Arsitektur

Seiring berjalannya waktu, lokasi suci ini diabadikan menjadi sebuah bangunan masjid. Bangunan awalnya didirikan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, dan seiring berabad-abad, masjid ini mengalami renovasi dan perubahan arsitektur.

  • Pembangunan Awal: Didirikan sebagai penghormatan terhadap tempat shalat Nabi ﷺ.
  • Arsitektur Ottoman: Salah satu renovasi besar dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I dari Kekhalifahan Utsmaniyah (Ottoman), yang memberikan sentuhan arsitektur khas yang masih terlihat hingga kini.
  • Wujud Kini: Saat ini, Masjid Al-Ghamamah yang berdiri kokoh menampilkan perpaduan batu hitam dan krem yang indah, dengan lima kubah kecil di bagian teras dan satu kubah besar di atas mihrab, menjadikannya salah satu ikon ziarah di Madinah.

Masjid Al-Ghamamah adalah monumen abadi yang menghubungkan umat Islam dengan momen-momen penting dalam sejarah dakwah Rasulullah ﷺ. Masjid Al-Ghamamah, saksi Shalat Idul Fitri pertama dan mukjizat awan, penuh pelajaran tentang keteladanan dan doa. Peziarah Madinah disarankan mengunjunginya untuk kedamaian spiritual

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *