
Empat Sudut Suci Ka’bah
Ka’bah, Baitullah yang menjadi kiblat umat Islam, memiliki empat sudut. Dua di antaranya memiliki keutamaan dan perlakuan khusus yang disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ: Hajar Aswad (Sudut Timur) dan Rukun Yamani (Sudut Selatan).
Sementara mencium Hajar Aswad adalah praktik yang umum dikenal, menyentuh Rukun Yamani seringkali kurang mendapat perhatian, padahal keutamaan yang terkandung di dalamnya sangatlah agung. Rukun Yamani, sudut yang menghadap ke arah Yaman, bukan hanya sekadar bangunan, melainkan sebuah simpul spiritual yang menyimpan janji pengampunan dosa bagi mereka yang mengamalkan sunnah Nabi ﷺ.
Janji Pengampunan Dosa
Keutamaan utama menyentuh Rukun Yamani didasarkan pada sabda Nabi ﷺ yang secara eksplisit menyebutkan manfaat besar dari amalan ini.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ′anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani, sesungguhnya keduanya menghapus dosa.” (HR. Tirmidzi, dan disahihkan oleh Al-Albani)
Hadis ini menunjukkan bahwa menyentuh Rukun Yamani bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga ibadah yang mendatangkan ampunan dari Allah SWT. Ia menjadi bagian integral dari ibadah tawaf yang berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang telah lalu.
Praktik Rasulullah ﷺ Sunnah yang Berulang Saat Tawaf
Rasulullah ﷺ secara konsisten menunjukkan perhatian khusus terhadap dua sudut Ka’bah ini selama pelaksanaan tawaf.
Saat beliau melaksanakan tawaf, beliau akan mencium Hajar Aswad, dan kemudian mengusap (menyentuh) Rukun Yamani pada setiap putaran tawaf.
- Rukun Yamani: Disunnahkan menyentuh atau mengusap dengan tangan. Jika tidak memungkinkan karena keramaian, kita tidak dianjurkan untuk melambaikannya (memberi isyarat) seperti yang dilakukan pada Hajar Aswad dari kejauhan. Cukup melanjutkan tawaf.
- Hajar Aswad: Disunnahkan mencium, jika tidak memungkinkan, cukup memberi isyarat dengan tangan.
Praktik ini menunjukkan betapa pentingnya Rukun Yamani dalam melengkapi kesempurnaan ibadah tawaf, menjadikannya sunnah yang harus dipertahankan oleh para jamaah haji dan umrah.
Doa Spesial antara Dua Rukun
Selain menyentuh, daerah di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad (dikenal sebagai Multazam dalam artian luas) adalah tempat yang sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa, khususnya pada setiap putaran tawaf.
Doa yang sangat terkenal dan dicontohkan Nabi ﷺ dibaca saat melewati area ini adalah:
Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban nar.
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201)
Perpaduan antara menyentuh Rukun Yamani (amalan penghapus dosa) dan membaca doa sapu jagat (doa kebaikan dunia akhirat) menciptakan momen spiritual yang luar biasa di setiap putaran tawaf.
Pelajaran Spiritual dari Keutamaan Rukun Yamani
Keutamaan Rukun Yamani memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim:
- Harapan Ampunan: Allah SWT membuka pintu pengampunan melalui amalan yang sederhana namun penuh ketulusan, yaitu menyentuh sebuah batu dengan niat mengikuti sunnah Nabi ﷺ.
- Mengikuti Sunnah: Pentingnya melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ, tanpa menambah atau mengurangi amalan.
- Kesempurnaan Tawaf: Menyentuh Rukun Yamani melengkapi kesempurnaan ibadah tawaf, menunjukkan bahwa setiap detail dalam ibadah memiliki makna dan pahala.
Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka’bah yang diberkahi, yang keutamaannya diabadikan dalam hadis Nabi ﷺ. Janji bahwa menyentuhnya akan menghapus dosa menjadi motivasi spiritual bagi setiap Muslim yang berkesempatan menunaikan haji atau umrah.
Saat berada di dekatnya, ingatlah bahwa kita sedang mengamalkan sunnah yang dicintai Nabi ﷺ dan mengikuti jejak para Sahabat. Jadikanlah sentuhan pada Rukun Yamani bukan hanya sentuhan fisik, melainkan sentuhan spiritual yang membersihkan jiwa dari segala kesalahan
