42 Gerbang Masjid Nabawi Mana Yang Harus Diketahui ?

42 Gerbang

Masjid Nabawi di Madinah Al-Munawwarah bukanlah sekadar tempat ibadah biasa, melainkan pusat spiritual kedua terpenting bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Didirikan langsung oleh Rasulullah SAW, masjid ini telah mengalami ekspansi berabad-abad, menjadikannya sebuah mahakarya arsitektur yang mampu menampung jutaan jamaah.

Untuk memfasilitasi arus jamaah yang luar biasa, kompleks Masjid Nabawi saat ini dilengkapi dengan sistem pintu masuk yang mengagumkan, totalnya mencapai setidaknya 42 Gerbang Utama. Setiap gerbang tidak hanya berfungsi sebagai akses keluar masuk, tetapi juga menyimpan kisah sejarah, menghormati para sahabat, dan menunjukkan keagungan perluasan yang dilakukan oleh para penguasa.

Meskipun semua gerbang memancarkan kemegahan diperindah dengan panel kayu jati yang dirangkai dengan kuningan, bahkan beberapa di antaranya dilapisi emas 23 karat seorang jamaah, terutama yang baru pertama kali melaksanakan umrah atau haji, wajib mengetahui beberapa gerbang kunci untuk kemudahan navigasi dan kelancaran ibadah ziarah.

Tiga Gerbang Paling Suci

Untuk setiap jamaah yang tiba di Madinah, fokus utama ziarah adalah mengunjungi makam Rasulullah SAW, yang terletak di area bersejarah yang juga mencakup Raudhah Syarifah (Taman Surga). Gerbang-gerbang ini merupakan pintu paling sakral dan memiliki fungsi spiritual yang sangat spesifik.

1. Bab as-Salam (Gerbang Kedamaian – Nomor 1)

Bab as-Salam secara harfiah berarti Gerbang Kedamaian, dan memegang peranan historis sebagai pintu masuk utama. Gerbang ini merupakan salah satu gerbang tertua di Masjid Nabawi, yang awalnya dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 640 M. Bab as-Salam terletak di sudut barat laut dari ruang shalat Utsmaniyah, yaitu bagian masjid yang paling tua.

Bab as-Salam adalah jalur utama pria untuk ziarah dan salam kepada Rasulullah SAW dan dua sahabatnya. Gerbang ini dipertahankan pada jalur aslinya, menjadikannya titik awal penting ritual ziarah Madinah. Jika Anda mencari pintu yang membawa Anda langsung ke jantung sejarah masjid, carilah Bab as-Salam.

2. Bab Jibrīl (Gerbang Jibril – Nomor 40)

Terletak di dinding timur masjid yang lama, Bab Jibrīl memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Dalam tradisi Islam, gerbang ini dikenal sebagai tempat Malaikat Jibril AS biasa memasuki Masjid Nabawi untuk menyampaikan wahyu atau perintah kepada Nabi Muhammad SAW.

Bab Jibrīl sangat vital karena lokasinya yang bersebelahan langsung dengan kompleks makam Nabi. Posisinya yang dekat dengan Rawdah dan area utama Masjid Nabawi menjadikannya salah satu gerbang tersibuk, terutama bagi jamaah yang menginap di sisi timur masjid.

3. Bab al-Baqi’ (Gerbang Baqi’ – Nomor 41)

Persis di sebelah Bab Jibrīl adalah Bab al-Baqi’. Gerbang ini dinamakan demikian karena menghadap langsung ke pemakaman bersejarah Baqi’ ul-Gharqad, tempat peristirahatan para sahabat, keluarga Nabi, dan tokoh-tokoh besar Islam.

Bagi jamaah pria yang ingin menunaikan ziarah ke Baqi’, mengingat lokasi gerbang ini adalah suatu keharusan. Bab al-Baqi’ menjadi penanda geografis yang jelas antara area utama masjid dan pemakaman, memberikan akses cepat dan terarah.

Gerbang Khusus dan Akses Strategis Lainnya

Selain gerbang-gerbang yang mengarah langsung ke area suci, terdapat beberapa gerbang lain yang sangat strategis dan perlu dicatat oleh setiap jamaah, terutama dalam hal orientasi dan kenyamanan.

Bab an-Nisa (Gerbang Wanita – Nomor 39)

Bab an-Nisa atau Gerbang Wanita adalah salah satu gerbang tertua dan paling penting, terutama bagi jamaah wanita. Dipasang pada masa Khalifah Umar bin Khattab untuk akses teratur jamaah wanita ke area shalat. Hingga kini, Bab an-Nisa tetap menjadi penanda utama bagi wanita yang menuju bagian timur laut atau akses Raudhah.

Bab ul-Aimah (Gerbang Para Imam – Nomor 42)

Sebagai gerbang kecil yang terletak di sisi selatan Masjid Nabawi, Bab ul-Aimah memiliki peran fungsional penting. Dikenal sebagai Bab ul-Janayez atau gerbang Imam, gerbang ini mengakses Rawdah Rasul. Lokasinya yang dekat mihrab adalah penanda penting di sisi selatan.

Gerbang Raksasa: Titik Orientasi Ekspansi Saudi

Perluasan besar-besaran yang dilakukan oleh Pemerintah Saudi telah menghadirkan gerbang-gerbang monumental yang didedikasikan untuk mengenang para raja. Gerbang-gerbang ini biasanya sangat besar, memiliki banyak portal, dan berfungsi sebagai titik orientasi utama.

Bab Malik al-Fahad (Gerbang Raja Fahad – Nomor 20, 21, 22)

Tidak diragukan lagi, Bab Malik al-Fahad adalah salah satu pintu masuk utama Masjid Nabawi dari arah Utara. Dinamakan untuk menghormati Raja Fahd bin Abdulaziz Al-Saud, gerbang ini adalah yang terbesar dan termegah. Dengan total tujuh pintu portal, gerbang ini sangat mudah dikenali karena diapit oleh dua dari enam menara tertinggi di kompleks masjid.

Bagi jamaah, gerbang ini adalah titik temu yang paling populer dan mudah diidentifikasi. Jika Anda tersesat, mencari Bab Malik al-Fahad akan memberikan Anda orientasi yang cepat karena ukurannya yang kolosal.

Bab Malik ‘Abdulaziz (Gerbang Raja Abdulaziz – Nomor 33, 34, 35)

Terletak di sudut tenggara, Bab Malik ‘Abdulaziz adalah salah satu gerbang raksasa lainnya. Gerbang ini juga memiliki lima portal kecil dan dua portal besar, menjadikannya salah satu gerbang utama di sisi timur.

Gerbang dengan Nama Sahabat

Masjid Nabawi juga mengabadikan nama-nama sahabat besar di gerbang-gerbang lainnya, seperti Bab Abu Bakar (2), Bab Umar ibn al-Khattab (16, 17, 18), Bab Utsman bin Affan (24, 25, 26), dan Bab ‘Ali bin Abi Thalib (28, 29, 30). Meskipun tersebar di berbagai sisi masjid, gerbang-gerbang ini menjaga kontinuitas sejarah dan berfungsi sebagai penanda kawasan bagi jamaah.

Navigasi Praktis: Kunci Kelancaran Ibadah

Dengan total 42 Gerbang Utama, tugas jamaah bukanlah menghafal semuanya, melainkan memahami fungsi beberapa kunci di atas: yang historis (Bab as-Salam, Bab Jibril) dan yang menjadi titik orientasi (Bab Malik al-Fahad, Bab an-Nisa).

Tips Krusial:

  1. Hafalkan Angka: Segera setelah Anda memasuki Masjid Nabawi, cari dan hafalkan nomor pintu masuk yang Anda gunakan. Angka adalah bahasa universal yang paling efektif untuk menemukan tempat Anda meletakkan alas kaki, bertemu rombongan, atau menjelaskan lokasi Anda kepada petugas keamanan.
  2. Perhatikan Inskripsi: Di atas setiap gerbang, Anda akan menemukan plakat batu dengan aksara Arab dari Surat Al-Hijr ayat 46, yang berarti: “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.” Inskripsi ini mengingatkan jamaah akan kedamaian yang harus dibawa saat memasuki tempat suci ini.

Wujudkan Ziarah ke Masjid Nabawi dengan Kenyamanan Maksimal!

Setelah mengenal gerbang-gerbang bersejarah dan megah ini, jangan tunda lagi niat suci Anda untuk menjejakkan kaki di Madinah.

Travel Jelajah Bumi International hadir sebagai mitra terpercaya Anda untuk perjalanan Umrah dan Haji yang nyaman, terarah, dan penuh makna. Kami memastikan setiap detail perjalanan Anda, mulai dari pintu keberangkatan hingga setiap langkah ziarah di depan Bab as-Salam, Bab Jibril, dan pintu-pintu keberkahan lainnya, berjalan lancar dan fokus pada ibadah.

KLIK DI SINI untuk Konsultasi Gratis dan Dapatkan Jadwal Keberangkatan Umrah Terbaik Anda!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *