Wukuf Arafah Rukun Haji Terpenting Dan Puncak Pembebasan Dosa

Wukuf Arafah

Mengapa Haji adalah Arafah?

Wukuf di Padang Arafah adalah ritual yang menjadi inti dan rukun terbesar dalam ibadah haji. Rasulullah ﷺ bersabda, “Haji itu Arafah.” Kalimat ini menegaskan bahwa tanpa wukuf, haji seseorang tidak sah. Memahami batasan waktu, syarat sah, serta amalan sunnah selama wukuf adalah hal mendasar bagi setiap calon jemaah untuk meraih kemabruran.

Syarat Pertama: Batasan Waktu yang Presisi

Wukuf harus dilaksanakan pada rentang waktu yang telah ditentukan (الأول كونه في وقته المحدود).

Waktu pelaksanaan wukuf dimulai sejak gelincir matahari (waktu Zuhur) Hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga terbit fajar (waktu Subuh) malam Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Ketentuan waktu ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad ﷺ:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْمَرَ قَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ نَاسٌ فَسَأَلُوهُ عَنْ الْحَجِّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ لَيْلَةِ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ رواهأحمد وأبو داود والترمذى والنسائى وابن ماجه والحاكم والبيهقى والديلمى

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa jamaah yang berada di Arafah pada rentang waktu tersebut, meski hanya sejenak, dianggap sah wukufnya. Sebaliknya, siapa pun yang luput dari waktu tersebut, hajinya batal dan wajib diulang tahun depan.

Syarat Kedua: Menjadi Ahli Ibadah

Syarat kedua adalah jamaah haji tersebut merupakan ahli ibadah (والثانى كونه أهلا للعبادة).

Hal ini mencakup:

  • Anak-anak (Ṣabī): Haji yang dilakukan anak di bawah umur tetap sah wukufnya.
  • Orang Tidur (Nā`im): Jamaah yang tertidur di Arafah selama waktu wukuf tetap dianggap sah, sebagaimana disebutkan Imam An-Nawawi, “…baik itu anak-anak, orang tidur, maupun selain keduanya.” (Al-Idhah: 147).

Seseorang dianggap telah melaksanakan wukuf, meski hanya sebentar, asalkan ia ahli ibadah dan berada di tanah Arafah pada waktu yang ditentukan, sekalipun sambil melakukan aktivitas lain seperti jual-beli, bercakap-cakap, atau lalai. Hanya orang yang pingsan atau mengalami gangguan jiwa secara penuh selama waktu wukuf yang gugur hajinya.

Doa dan Zikir di Hari Arafah

Meskipun Wukuf berarti berhenti atau berdiam diri, momen ini adalah kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan zikir. Rasulullah ﷺ bersabda, “Doa paling utama ialah doa hari Arafah,” (HR Malik).

Setidaknya ada tiga amalan sunnah yang dianjurkan untuk diperbanyak saat Wukuf:

1. Memperbanyak Doa Khusus

Di antara doa yang sering dibaca Rasulullah ﷺ saat wukuf di Arafah, sebagaimana dijelaskan Al-Mawardi, adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي قَلْبِي نُورًا اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصَّدْرِ وَمِنْ سَيِّئَاتِ الْأُمُورِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ وَشَرِّ مَا يَلِجُ فِي النَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيَاحُ، وَشَرِّ بَوَائِقِ الدَّهْرِ .

2. Membaca Surat Al-Hasyr

Disunahkan untuk memperbanyak bacaan Surat Al-Hasyr. Al-Mawardi dalam Al-Hawi menyatakan:

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ قِرَاءَةِ سُورَةِ الْحَشْرِ فَقَدْ رُوِيَ ذَلِكَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

3. Bersungguh-sungguh dalam Doa

Hari Arafah adalah hari yang paling utama untuk berharap terkabulnya doa (لِأَنَّهُ أَعْظَمُ الْأَيَّامِ الَّتِي تُرْجَى فِيهَا الْإِجَابَةُ). Ibnu Musayyab meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ أَنْ يَعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَدَدًا مِنَ النَارِ مِنْ يَوْمِ عرفة”

Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah. Inilah janji besar bagi mereka yang memanfaatkan Wukuf dengan penuh kesungguhan dan taubat.

Meraih Pembebasan Dosa

Wukuf di Arafah bukan sekadar rukun fisik, tetapi puncak spiritual haji. Dengan memenuhi syarat waktu dan ahli ibadah, serta memanfaatkan setiap detik dengan doa, zikir, dan munajat kepada Allah, jemaah haji telah memastikan sahnya ibadah mereka dan berkesempatan meraih pembebasan dari api neraka, sebagaimana dijanjikan oleh Rasulullah ﷺ.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *