
Tahallul adalah tahap penutup dari rangkaian ibadah Umrah atau Haji, yaitu proses melepaskan diri dari keadaan ihram. Proses ini ditandai dengan mencukur atau memotong rambut. Walaupun terlihat sederhana, Tahallul adalah wajib (atau rukun, tergantung jenis tahallul), dan kesalahan dalam pelaksanaannya dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah Anda.
Memahami kesalahan-kesalahan yang sering terjadi adalah kunci untuk memastikan Umrah Anda mabrur. Berikut adalah lima kesalahan umum saat Tahallul yang harus dihindari oleh setiap jamaah.
1. Tahallul Sebelum Waktunya (Belum Selesai Sa’i)
Kesalahan: Terburu-buru Melepas Ihram
Tahallul hanya boleh dilakukan setelah jamaah selesai melaksanakan semua rukun Umrah, yaitu Niat Ihram, Thawaf, dan Sa’i.
- Yang Benar: Tahallul adalah langkah terakhir. Larangan ihram (seperti memakai wewangian, menutup kepala bagi pria, atau berhubungan suami istri) baru gugur setelah Anda selesai Sa’i dan memotong rambut.
- Akibat Kesalahan: Jika jamaah mencukur rambut sebelum menyelesaikan Sa’i, ia dianggap melakukan pelanggaran ihram (mahzhuratul ihram) dan wajib membayar dam (denda). Larangan ihram juga belum sepenuhnya gugur.
Penting: Pastikan hitungan Sa’i Anda sudah genap tujuh kali putaran (berakhir di Marwah) sebelum mengambil gunting atau pisau cukur.
2. Wanita Hanya Memotong Satu Helai Rambut
Kesalahan: Memotong Rambut Terlalu Sedikit
Banyak jamaah wanita yang salah paham dan hanya memotong satu atau dua helai rambut saja. Tahallul bagi wanita disebut Taqshir (memendekkan).
- Yang Benar: Wanita disunnahkan untuk mengumpulkan seluruh ujung rambutnya (walaupun hanya setebal satu ikat) dan memotong ujungnya sepanjang satu ruas jari (sekitar 1-2 cm). Pemotongan harus mencakup seluruh bagian rambut untuk memenuhi syarat sah Tahallul.
3. Pria Hanya Memotong Beberapa Helai Rambut (Tidak Taqshir atau Halaq)
Kesalahan: Meremehkan Jumlah Potongan
Meskipun Tahallul minimal bagi pria adalah Taqshir (memotong sebagian), banyak pria hanya memotong sedikit di beberapa titik rambut saja, padahal ia masih memiliki banyak rambut.
- Yang Benar: Jika memilih Taqshir, potongan harus merata dan mencakup seluruh kepala (bukan hanya satu atau dua titik). Namun, yang paling afdhal (utama) bagi pria adalah Halaq (mencukur habis), karena ini adalah sunnah yang didoakan khusus oleh Rasulullah ﷺ.
- Akibat Kesalahan: Potongan yang tidak merata atau kurang dari batas minimal Taqshir membuat Tahallul tidak sah, sehingga larangan ihram masih berlaku.
4. Bergantung pada Tukang Cukur yang Tidak Teliti
Kesalahan: Asal-asalan dalam Mencukur
Karena padatnya jamaah di lokasi Tahallul, seringkali tukang cukur (terutama yang di luar area resmi) bekerja sangat cepat dan asal-asalan.
- Yang Benar: Pastikan tukang cukur yang Anda gunakan melaksanakan pemotongan secara merata dan menyeluruh (terutama jika memilih Halaq). Jika Anda memilih Taqshir, ingatkan tukang cukur untuk memotong rambut di berbagai sisi kepala, bukan hanya di bagian depan.
- Tips: Setelah selesai dicukur, cek kembali kepala Anda atau pasangan Anda untuk memastikan tidak ada bagian yang terlewat, terutama jika Anda telah memutuskan untuk Halaq (cukur habis).
5. Lupa Mengucapkan Niat Tahallul
Kesalahan: Menganggap Tahallul hanya Sekadar Tindakan Fisik
Meskipun Tahallul utamanya adalah tindakan fisik memotong rambut, Tahallul adalah bagian dari ritual ibadah yang harus disertai niat yang benar.
- Yang Benar: Ketika gunting atau pisau cukur mulai menyentuh rambut, niatkan di dalam hati bahwa Anda melakukan Tahallul untuk menyelesaikan ibadah Umrah karena Allah SWT. Niat ini memastikan bahwa tindakan fisik memotong rambut tersebut benar-benar bernilai ibadah.
- Akibat Kesalahan: Walaupun sebagian ulama memandang niat tahallul itu rukhsah (keringanan) karena sudah mencakup dalam niat umrah, namun lebih aman untuk berniat, sehingga ibadah Anda terhindar dari keraguan.
Tahallul adalah momen kegembiraan karena menandai selesainya ibadah. Dengan menghindari lima kesalahan fatal dalam Tahallul ini, Anda dapat memastikan bahwa proses pelepasan ihram Anda sah, sempurna, dan membawa Anda pada predikat Umrah yang Mabrur. Ingat, fokuslah pada kualitas ibadah, bukan kecepatan.
