
Setiap jemaah yang mengunjungi Madinah al-Munawwarah pasti berkeinginan untuk beribadah di Raudhah Syarifah, sebuah area mulia di antara mimbar dan makam Rasulullah ﷺ. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Di antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga (Raudhah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di dalam “taman surga” yang hanya seluas 15×22 meter ini, terdapat enam pilar atau tiang (dikenal sebagai Ustuwānāt) yang memiliki sejarah istimewa dan kedudukan mulia. Enam tiang ini bukan sekadar penopang bangunan, melainkan saksi bisu berbagai peristiwa penting, tempat ibadah, dan turunnya wahyu bagi Rasulullah ﷺ.
Berikut adalah enam tiang tersebut, diurutkan berdasarkan kedekatan sejarah atau letaknya:
1. Ustuwānāh al-Muhalliq (Tiang Tempat Berdiri)
Tiang ini berada di tempat Rasulullah ﷺ biasa berdiri ketika melaksanakan salat setelah dibangunnya mimbar. Tiang ini juga disebut Tiang Al-Qur’ah.
- Sejarah Singkat: Sebelum mimbar permanen dibuat, Rasulullah ﷺ biasa bersandar pada pangkal batang kurma saat berkhotbah. Setelah mimbar dibuat, beliau memindahkan tempat salat fardu beliau ke tiang ini, menunjukkan penghormatan dan posisi sentralnya dalam ibadah berjemaah.
2. Ustuwānāh as-Sarīr (Tiang Tempat Tidur)
Tiang ini terletak di belakang Mihrab Tahajjud, di ujung utara Raudhah.
- Sejarah Singkat: Tiang ini merupakan tempat Rasulullah ﷺ meletakkan tempat tidur kecil (sarīr) beliau ketika beri’tikaf. Beliau terkadang meletakkan kepala beliau di atas bantal di area tiang ini saat sedang beristirahat di masa i’tikaf. Hal ini menunjukkan pentingnya tiang ini sebagai tempat menenangkan diri dan beribadah secara intensif.
3. Ustuwānāh al-Haras (Tiang Penjagaan)
Tiang ini disebut juga Tiang Ali bin Abi Thalib.
- Sejarah Singkat: Tiang ini adalah tempat para sahabat mulia, seperti Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, biasa berdiri untuk menjaga Rasulullah ﷺ. Sebelum turunnya wahyu yang memerintahkan para sahabat untuk tidak perlu lagi menjaganya, tiang ini berfungsi sebagai pos keamanan pribadi Nabi.
4. Ustuwānāh Aisyah (Tiang Aisyah)
Tiang ini memiliki keutamaan paling istimewa setelah Mihrab Nabawi (tempat salat Nabi) dan Mimbar Nabawi. Tiang ini juga dikenal sebagai Tiang Al-Qur’ah (Tiang Undian).
- Sejarah Singkat: Diriwayatkan bahwa Aisyah r.a. pernah berkata, “Jika orang-orang mengetahui pahala yang didapat bila salat di tempat ini, niscaya mereka akan saling berebut dan memperebutkannya hingga harus diundi (al-qur’ah).” Ini merujuk pada keutamaan yang sangat besar jika salat di dekat tiang ini.
5. Ustuwānāh at-Tawbah (Tiang Tobat)
Tiang ini dikenal karena kisahnya yang mengharukan terkait salah seorang sahabat.
- Sejarah Singkat: Tiang ini adalah tempat Abu Lubabah bin Abdul Mundzir mengikat dirinya sendiri setelah ia merasa bersalah karena membocorkan rahasia militer kepada Bani Quraizhah. Ia bersumpah tidak akan melepaskan ikatan tersebut hingga Rasulullah ﷺ yang melakukannya. Setelah beberapa hari, tobatnya diterima Allah ﷻ, dan Rasulullah ﷺ sendiri yang melepaskannya. Ini melambangkan tempat penerimaan tobat yang tulus.
6. Ustuwānāh al-Wufūd (Tiang Delegasi)
Tiang ini terletak di bagian belakang Raudhah.
- Sejarah Singkat: Nama tiang ini diambil dari fungsinya sebagai tempat Rasulullah ﷺ biasa menerima delegasi (wufūd) dari berbagai kabilah dan suku Arab yang datang untuk menyatakan keislaman atau menjalin perjanjian. Tiang ini adalah saksi perkembangan Islam sebagai kekuatan politik dan sosial yang semakin besar.
Hikmah dan Keutamaan Beribadah di Raudhah
Meskipun keutamaan utamanya terletak pada area Raudhah secara keseluruhan, beribadah di dekat enam tiang ini membawa manfaat rohani yang mendalam:
- Menghadirkan Kekhusyukan: Dengan mengetahui sejarah tiang-tiang tersebut, jemaah dapat membayangkan momen-momen ibadah, pengajaran, dan kesulitan yang dialami Rasulullah ﷺ dan para sahabat, sehingga meningkatkan kekhusyukan dalam salat dan doa.
- Tempat Mustajab: Banyak riwayat menyatakan bahwa doa-doa yang dipanjatkan di area Raudhah, khususnya di titik-titik bersejarah ini, lebih mudah diijabah oleh Allah ﷻ.
- Menghidupkan Sunnah: Salat atau duduk di dekat tiang-tiang ini adalah salah satu cara terbaik untuk menghidupkan kembali jejak-jejak ibadah harian Rasulullah ﷺ.
Enam tiang istimewa di Raudhah Syarifah adalah pengingat visual akan sejarah Islam yang agung. Mereka adalah pilar keberkahan yang menjadi saksi bisu cinta, tobat, pengorbanan, dan kepemimpinan Rasulullah ﷺ.
Saat Anda berkesempatan mengunjungi Raudhah, ingatlah untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berdoa, bersalawat, dan merenungkan kisah-kisah yang tersimpan di balik setiap tiang tersebut.
